Rabu, 13 Desember 2017

ACNET sebagai Langkah Indonesia Menghadapi Bonus Demografi 2045

Gelaran forum ASEAN-China Network (ACNET) 2017 yang merupakan sebuah kerjasama yang dijalin oleh perguruan tinggi China dan negara-negara ASEAN secara resmi dibuka di Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya, Selasa (28/11). Dalam penyelenggaraan ke-3 ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang tergabung ditunjuk menjadi tuan rumah untuk 17 peserta lain dari China dan ASEAN.


Kegiatan berskala internasional ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Dr Muhammad Dimyati didampingi oleh Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD.

Dijelaskan Joni, kerjasama ini dianggap sebagai pondasi penting guna mendukung kekuatan besar yang dimiliki Indonesia yang diuntungkan oleh bonus demografi di masa yang akan datang. Berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam dekade terakhir, negara China beserta beberapa negara ASEAN diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dan teknologi baru di dunia. Khususnya Indonesia, bonus demografi membuat negeri ini diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 pada tahun 2050 mendatang. “Didasari potensi besar itulah ACNET didirikan,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Menurut Joni, terdapat beberapa kerjasama yang terjalin di antara negara peseta. Kerjasama tersebut meliputi International Student Mobility, Academic-Non Academic Staff Mobility, Joint Research-Innovation, Joint Academic Porgram, Joint Seminars, Workshop, serta sejumlah bentuk kerjasama lainnya. Pertemuan dua tahunan ini pun berlangsung untuk menyusun, memonitori, dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah berlangsung sebelumnya.

Sementara itu, Muhammad Dimyati mengatakan bahwa kerjasama ini berpotensi menggemparkan dunia apabila terjalin dengan baik. Menurutnya, keunggulan jumlah populasi dan sumber daya yang dimiliki oleh kedua kelompok negara tersebut apabila disatukan mampu menjadi poros inovasi yang menjanjikan. “Apabila nantinya kerjasama ini bisa terjalin dengan baik, kita bisa mengguncang dunia,” tegasnya penuh optimistis.

Rektor ITS Prof Joni Hermana (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Ristekdikti Dr M Dimyati

Hal ini diamini oleh Joni yang mengatakan, bonus demografi Indonesia memiliki peluang yang amat besar untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia. “Untuk mendukung hal itu dibutuhkan suatu kolaborasi yang bisa membuat Indonesia dapat berkembang dengan pesat,” tuturnya mengingatkan.
Bersamaan dengan pembukaan ACNET yang merupakan bagian dari perhelatan ITS International Events 2017, dimulai pula pertemuan antar perguruan tinggi di Indonesia bagian timur yang tergabung dalam EPI-UNET di tempat yang sama. Dalam pertemuan ini, para rektor perguruan tinggi bagian timur Indonesia akan bertemu dengan 20 rektor perguruan tinggi China dan ASEAN (ACNET) untuk lebih memperkuat jaringan internasional masing-masing perguruan tinggi yang tergabung.

Selain itu, pada hari selanjutnya di tempat yang sama juga akan diadakan kegiatan ITS International Events lainnya berupa International Conference on Innovation and Industry Application (CINIA) dan CommTech Integrative Initiative.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar