Sabtu, 27 April 2019

AUN J Orchestra Kenalkan Alat Musik Klasik Jepang

Alunan merdu nan rancak dari alat musik tradisional khas Negeri Sakura Jepang bergema memenuhi Plaza dr Angka, kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Senin (4/3). Penampilan penuh semangat oleh grup musik asal Jepang, AUN J Classic Orchestra yang dikemas dalam bentuk konser mini tersebut sebagai bagian dari peringatan atas hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia yang telah berlangsung selama 81 tahun.


Sebagai bentuk peringatan hubungan diplomatik kedua negara ini, AUN J yang kali ini hanya diwakili tiga orang ini memperkenalkan budaya tradisional Jepang melalui alat musik khas mereka. Selain itu, acara yang bertajuk konser klasik orkestra ini, juga diharapkan sebagai sarana memperdalam pemahaman masyarakat Indonesia serta memperkuat hubungan antara kedua negara ini.

Konser klasik ini memperkenalkan suatu hal yang cukup unik. AUN J mengkomposisi ulang alat musik tradisional Jepang yang biasanya tidak dimainkan bersama. Alat musik tradisional ini dikolaborasikan menjadi satu unit khusus alat musik yang mengutamakan karakter musiknya sendiri. Karakter musik ini dikolaborasikan dengan bagus, sehingga mudah dimengerti, indah, dan simpel.

Ketiga personel yang hadir adalah Ryohei Inoue sebagai pemain Wadaiko (alat musik perkusi), Kohei Inouei sebagai pemain Shinobue (alat musik tiup) dan Shamisen (alat musik petik), serta Ishigaki Seiyama yang memainkan Shakuhachi (alat musik tiup). Ketiganya sukses membuat raut wajah penonton menjadi gembira dan penuh semangat. Setiap AUN J melantunkan alat musiknya dengan cara unik dan gaya yang tidak biasa langsung diiringi tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir, baik mahasiswa maupun dosen dan karyawan.

AUN J sendiri sebenarnya terdiri dari delapan personel. Namun untuk penampilannya di Surabaya kali ini, AUN J hanya diwakili tiga orang. “Kali ini kami hanya tampil bertiga dulu, untuk melihat respon dari masyarakat Indonesia, terutama Surabaya terhadap penampilan AUN J,” ungkap Ishigaki Seiyama memberi alasan. Bila responnnya sangat bagus, ada kemungkinan ke depan mereka akan kembali ke Indonesia dengan full team.

Kohei dan tim memang sudah teruji memperkenalkan alat musik tradisional Jepang ini dalam bentuk yang menarik. Tim yang berdiri sejak tahun 2008 ini telah berkeliling ke lebih dari lima negara di ASEAN, termasuk Indonesia.

Dalam sambutannya, Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Masaki Tani, menanggapi pergelaran konser ini dengan antusias. Konser yang diprakarsai oleh Konsulat Jepang kerja sama dengan ITS, Surabaya Nihon Matsuri, dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini diharapkan mampu menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antar kedua negara dengan pengertian yang lebih kuat.

Beliau juga ingin agar semua penonton dapat menikmati penampilan AUN J, sehingga hubungan emosional kedua negara terasa lebih dekat. “Saya harap konser ini menguatkan ikatan persahabatan kedua negara sehingga menjadi lebih baik lagi,” tutur Masaki Tani.

Sementara itu, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD yang turut hadir menyaksikan, juga mengungkapkan agar dengan adanya pertunjukan seperti ini dapat lebih mempererat hubungan ITS dengan universitas-universitas yang ada di Jepang. Apalagi, kerja sama dalam bentuk budaya seperti ini dirasa masih jarang dilakukan di ITS. “Dengan adanya kerja sama pertunjukan budaya seperti ini saya harapkan dapat menarik minat mahasiswa ITS untuk lebih belajar budaya, baik Indonesia maupun Jepang,” ujarnya. (dik/HUMAS ITS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar