Sabtu, 22 Juni 2019

Tim ITS Borong Delapan Penghargaan Kompetisi di India


Satu lagi prestasi membanggakan diukir oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di mata dunia. Lolos dalam sembilan kategori perlombaan dengan hanya satu tim delegasi, mahasiswa ITS mampu rebut delapan penghargaan sekaligus pada kompetisi International Oil and Gas bertajuk Empowering the Unconventional yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum and Energy Studies di India.


Kompetisi tahunan yang dilaksanakan selama seminggu hingga 20 Februari lalu ini diikuti oleh 300 peserta dari berbagai belahan dunia. Para peserta yang ikut tersebut telah menyisihkan ratusan peserta lain pada tahap lolos abstrak. Bertempat di Dehradun, India, tim ITS yang juga merupakan salah satu tim delegasi Indonesia diwakili oleh mahasiswi Departemen Teknik Fisika, Tita Oxa Anggrea dan Frankstein Arphan, mahasiswa Departemen Teknik Geofisika. Dalam kompetisi ini, inovasi para peserta dalam bidang teknologi minyak dan gas diadu untuk saling menjadi yang terbaik.

Salah satu anggota tim, Tita Oxa Anggrea menjelaskan bahwa selama 1,5 tahun timnya membekali segenap materi yang hendak diperlombakan. Tak hanya persiapan dari dirinya sendiri dan rekannya, turut andil juga PT SIER Surabaya dan PT PLN dalam memberi dukungan materi ataupun pengetahuan dalam proses kemenangannya.

“Di kompetisi ini, kami (tim ITS, red) harus bersaing dengan tim dari tujuh negara yang memang kuat dalam bidang minyak dan gasnya seperti Rusia, Australia, Nepal, India, China, Malaysia dan Indonesia sendiri,” papar mahasiswi yang kerap disapa Ocha ini.

Dalam kompetisi ini, terdapat beberapa kategori perlomban, di antaranya adalah Shell Innovation Challenge. Di ajang ini, para peserta diharuskan memberi inovasi dengan kebebasan budget kebutuhan dana. Tim ITS berhasil memasuki jajaran lima besar hingga di tahap final untuk mempresentasikannya.

“Bahkan ketika itu pula, General Manager Shell pun mengapresiasi konsep kami, sebab konsep yang kami usung ini sangat relevan dengan kebutuhan industri minyak dan gas saat ini,” jelas mahasiswi kelahiran 1998 yang juga pernah mewakili Indonesia di ajang Miss Global Internasional 2018 di Amerika Serikat ini.

Berbeda dengan peserta lain yang masih membahas teknologi konvensional, tim ITS lebih mengangkat konsep penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI) pada industri perminyakan dan pengembangan potensi reservoir atau penyimpanan terakumulasinya minyak dan gas nonkonvensional. Tiadanya batas antara manusia dan teknologi di masa Revolusi Industri 4.0 saat ini melatarbelakangi inovasi pentingnya penggunaan AI pada perusahaan minyak dan gas.

Inovasi ini, imbuh Ocha yang juga presenter di salah satu TV swasta ini, merupakan bentuk kombinasi antara teknologi AI yang telah berkembang pesat dengan metode eksplorasi atau pencarian sumber daya alam di bawah permukaan bumi. Dengan begitu, eksplorasi dapat ditempuh dengan penggunaan waktu yang lebih singkat dan biaya yang rendah. “Dampak positif lainnya adalah, keuntungan (profit) perusahaan secara otomatis akan meningkat dengan adanya peningkatan efisiensi ini,” terang mahasiswi angkatan 2016 ini.

Selain itu, terdapat juga kategori lomba Baker Hughes General Electric Symposium dan Smart Competition. Di kategori Baker Hughes General Electric Symposium ini, para peserta diberi sebuah permasalahan dalam bidang minyak dan gas yang harus didiskusikan solusinya dengan durasi waktu yang ditentukan. Tajamnya opini, pikiran kritis dan mendalamnya analisis kasus menjadi senjata utama untuk bersaing dalam forum. Sedangkan pada Smart Competition, peserta beradu cepat dan tepat dalam menjawab beberapa pertanyaan seputar pengetahuan minyak dan gas yang diajukan.

Unggul dalam hal inovasi, kesesuaian topik, serta kemampuan berpikir kritis dan cepat membuahkan hasil membanggakan bagi tim ITS. Menduduki 1st runner up Juara Umum, tim ITS menyumbang delapan penghargaan untuk Indonesia. Di antaranya adalah Juara 2 Shell Innovation Challenge, Juara 2 Baker Hughes General Electric Symposium, Juara 3 Smart Competition, Juara 1 Paper Competition Category: Exploration, Juara 1 Paper Competition Category: HSE, Juara 1 Poster Competition Category: Exploration, Juara 2 Paper Competition Category: Reservoir, dan Juara 3 Paper Competition Category: Production.

Rasa bangga melekat dalam dada tim delegasi ITS. Perjuangan tim ITS mengikuti sembilan kategori perlombaan hanya dengan dua orang ternyata masih membuktikan kehebatan anak bangsa di mata dunia. “Harapan kami (tim ITS, red) pengembangan bidang minyak dan gas baik di perusahaan maupun perguruan tinggi dapat berkolaborasi dan bekerjasama mencari solusi atas permasalahan energi nasional ke depannya,” pungkas mahasiswi asal Pamekasan ini. (mad/HUMAS ITS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar