Jumat, 27 Oktober 2017

Spektronics ITS Jadi Satu-satunya Wakil ASEAN di Negeri Paman Sam

Setelah tujuh tahun sukses terus menorehkan prestasi baik di kancah nasional dan internasional, kali ini tim Spektronics ITS bersiap unjuk gigi ke benua Amerika. Target kali ini adalah ajang American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Chem-E Car Competition 2017 di Minneapolis, Amerika Serikat, 27 – 30 Oktober 2017.
Rektor ITS Prof Joni Hermana mendapatkan penjelasan tentang sistem kerja mobil prototipe Spektronics AS yang akan berlaga
Hebatnya, Tim Spektronics ITS ini merupakan satu-satunya wakil dari negara di kawasan ASEAN dan juga yang pertama dari Indonesia di ajang tersebut. Menjelang keberangkatannya pada 23 Oktober mendatang, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD pun secara resmi melepas tim Spektronics generasi ke-13, Spektronics Aero Superior, di Ruang Sidang Rektorat ITS, Rabu (18/10).
Pelepasan sekaligus launching tim ini juga dihadiri Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng, pembimbing Tim Spektronics ITS Hamzah Fansuri SSi MSi PhD beserta jajaran pimpinan lain di tingkat fakultas dan departemen.

Empat mahasiswa dalam tim yang akan diberangkatkan di ajang yang diselenggarakan oleh organisasi keprofesian internasional untuk disiplin ilmu Teknik Kimia tersebut adalah Rifky Putra Herminanto (leader, angkatan 2014), M Irfan Nurul Fajar (2015), Miftahul Hadi (2015) dan Timotius Giovandi (2015). Keempat mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS tersebut merupakan perwakilan dari tim Spektronics yang beranggotakan 13 orang. Tak hanya dari Departemen Teknik Kimia, keseluruhan anggota tim juga berasal dari Departemen Teknik Elektro dan Departemen Kimia.

Putu Adhi Rama Wijaya, selaku ketua Tim Specktronics ITS mengatakan bahwa mobil Spektronics Aero Superior atau Spektronics AS yang akan diperlombakan adalah jenis mobil yang menggunakan reaksi Hidrogen Peroksida (H2O2) untuk menempuh jarak dengan Ferum (III) klorida (FeCl3) sebagai katalis. “Gas buangan dari bahan bakar mobil prototype ini berupa gas oksigen (O2) bertekanan dan juga air (H20), sehingga sangat ramah lingkungan,” jelas pria yang akrab disapa Rama ini.

Sementara itu, Timotius Giovandi, salah satu anggota tim menjelaskan, mobil berukuran panjang 36,8 cm, lebar 25,0 cm, dan tinggi 29,0 cm dan massa 7.500 gram tersebut menggunakan sistem pneumatik untuk menggerakkan mesin mobil. “Gas bertekanan akan menggerakkan dan memberhentikan mobil secara langsung melalui hasil reaksi dekomposisi. Sehingga tidak perlu stopping mechanism untuk memberhentikan mobil,” tutur mahasiswa yang biasa disapa Timo tersebut.


Keunggulan mobil ini dibanding mobil sebelumnya, lanjut Timo, ialah terletak pada inovasi mekaniknya. “Mobil yang akan ditandingkan saat ini memiliki efisiensi lebih baik. Jika dulu butuh reaktan sebesar 30 persen ,sekarang dengan reaktan 15 persen saja mobil sudah bisa menempuh jarak yang sama jauhnya dengan mobil yang dulunya menggunakan reaktan 30 persen ,” papar pria berkaca mata tersebut.

Untuk perlombaan ke Amerika Serikat ini, Timo mengungkapkan bahwa timnya harus terlebih dahulu mendapatkan sertifikasi terhadap keamanan komponen mobil yang akan dilombakan. Hal ini dikarenakan standard Amerika Serikat untuk perlombaan ini sangat tinggi. Mereka hanya menerima peserta yang mobilnya sudah tersertifikasi. “Untungnya dengan kerja keras tim, kami bisa mendapatkan sertifikasi komponen dari PT Fluida Sistem Energi Indonesia,” jelasnya.

Untuk lomba mendatang, mobil yang memiliki error jarak yang paling kecil yang akan menjadi pemenangnya. Hal ini yang menjadi tantangan bagi Timo dan tim untuk dapat mengkalkulasikan dengan akurat seberapa besar reaktan yang diperlukan untuk jarak dan beban yang ditentukan.  Sejauh ini, tim spektronics sudah mampu mencoba untuk membuat komposisi reaktan yang bisa menempuh jarak sejauh 15-30 meter dengan beban kurang lebih 0-500 ml air.

Dalam perlombaan kali ini, Tim Spektronics ITS akan bersanding dengan 44 tim lainnya dari berbagai negara belahan dunia lainnya. Antara lain dari Amerika Serikat, China, Hong Kong, Taiwan, Yunani, Arab Saudi dan beberapa negara lainnya. Tim Spektronics ITS merupakan satu-satunya tim yang mewakili Indonesia bahkan Asia Tenggara (ASEAN) di AIChE kali ini.

Sebelum laga utama nanti, pada tanggal 27-28 Oktober tim akan melakukan inspeksi safety dan poster presentation, yakni menjelaskan bagaimana proses mobil bisa berjalan dan aspek keamanan dari mobil. Setelah itu pada hari selanjutnya akan diadakan race dengan kompetisi berupa ketepatan mobil berjalan pada jarak dan beban tertentu, jarak dan beban akan diundi satu jam sebelum perlombaan dimulai. Jarak untuk perlombaan ini adalah 15-30 meter dan 0-500 ml air untuk bebannya.

Tim harus mampu beradaptasi dan menganalisa kondisi suhu, friksi dan kelembaban di Amerika Serikat yang jauh berbeda dengan Indonesia. Dalam kompetisi ini Tim Spektronics ITS harus bertarung memperebutkan beberapa award yang ada. Antara lain 1st - 5th place adalah untuk tim yang mendapat error paling kecil dalam menempuh jarak dan beban yang telah ditentukan, penghargaan untuk penggunaan reaksi biological terbaik, SAChE Safety Award untuk pengaplikasian prinsip dari proses kimia dan safety terbaik, Most Consistent Performance untuk mobil yang konsisten mendapat hasil rata-rata error terbaik, Spirit of the Competition untuk yang paling antusias dan semangat dalam perlombaan yang bisa berupa yel-yel maupun jargon, Most Creative Drive System untuk design penggerak mobil yang paling kreatif, Golden Tire Award untuk design mobil yang paling kreatif, Best Video untuk video terbaik dan terkreatif yang akan di-vote oleh peserta saat hari-H lomba, Chem-E-Car Poster Award untuk 1st - 5th place poster terbaik, dan Outstanding Sportsmanship Award untuk tim yang paling sportif dan kooperatif dengan panitia dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar