Minggu, 09 Juni 2013

Renungan Harian Katolik 9 Juni - 15 Juni 2013

Minggu  1Raj 17:17-24;Mzm 30;Gal 1:11-19; Luk 7:11-17
                Ketika Yesus melihat Janda dan anak tunggalnya mati, tergeraklah hati Yesus oleh belaskasihan. Tanpa banyak alasan, tuntutan iman ini itu, Yesus segera menghibur ibu itu: jangan menangis lalu membangkitkan pemuda itu.  Begitulah cara Allah mengasihi kita, sebab Dialah sumber harapan dan tempat pengungsian kita. Lalu apa yang semestinya kita lakukan untuk mencontoh belaskasih Yesus?


                Pertama, Ajaklah Tuhan Yesus  kemana pun Anda pergi. Bawalah namaNya bersamamu, saat sedih gembira, untung malang, dalam pergumulan dan upaya terbaik. Yakini bahwa Tuhan ada bersama keluarga kita, Dialah yang menjadi harapan dan sukacita kita. Sebab tanpa Tuhan, hampalah hidup ini.
                Kedua, Biarkan orang tahu Anda peduli. Seperti Yesus tanpa diminta, Dia segera tergerak oleh belaskasih, Dia peduli bukan cari pujian melainkan karena sayang pada kita. Ubahlah rasa egois kita dengan lebih banyak memperhatikan dan mendorong diri maju dalam kasih Allah. Tanpa kepedulian dan belaskasih Yesus, janda itu sedih, tak ada kebangkitan, semua larut dalam perkabungan bahkan tak ada kemuliaan Allah. Kepedulian membuat orang gembira, bahkan semua terasa menjadi lebih baik.
                Ketiga,  Carilah cara untuk membantu. Kita diberi karunia untuk membantu (1 Kor 12:27-28). Untuk itulah karunia itu perlu dimanfaatkan dalam bentuk pelayanan. Bersikap dengan cekatan, sabar dan gigih terhadap kebutuhan orang lain. Jadilah seorang penolong yang melakukan apa pun yang diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya. Membantu pekerjaan orang lain sungguh sangat indah. Seperti Yesus, Dia telah mengunjungi umatNya demikian pula kehadiran kita di dunia ini, punya misi yang sama: merawat, mengunjungi dan berbelaskasih pada sesama. Anda bersedia?

Senin 2 Kor1:1-7, Mzm 34; Mat 5:1-12
Mengalami suka dan duka di dalam Kristus, itulah isi pewartaan St Paulus hari ini. Kristus adalah kunci yang memampukan kita melihat penderitaan sebagai jalan untuk mencapai keselamatan. Gembira saat menderita
Selasa Kis 11:21b-26;13:1-3;Mzm98; Mat 10:7-13
Barnabas dan Paulus merupakan rasul-rasul awali yang diutus untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa di luar bangsa Yahudi. Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Dari kisah ini kita menyadari betapa pentingnya peran Roh Kudus.
Rabu, 2Kor 3:4-11; Mzm 99; Mat 5:17-19
Kehadiran Kristus bukan untuk meniadakan hukum taurat, namun untuk menggenapinya. Menggenapi tidak selalu menambah aturan, tetapi memperdalam sikap. Tidak hanya sikap lahir yang diperhatikan, namun juga menyangkut sikap batin.
Kamis, 2Kor 3:15-4:1,3-6;Mzm 85; Mat 5:20-26
Bila orang membiarkan diri dibimbing oleh Roh, maka ia semakin mampu menemukan cahaya injil. Diperlukan pertobatan dan kasih  agar kita bisa mewartakan Injil  dengan baik. Justru yang perlu dibenahi sikap batin, hati, pikiran kita agar lebih tertuju kepada Allah.
Jumat 2Kor 4:7-15;Mzm 116; Mat 5:27-32
Harta itu adalah kemuliaan Tuhan, yang bersemayam di hati rasul yang merasa rapuh, tak berdaya dan dicobai. Kita diajak tetap rendah hati dan sadar bahwa Tuhan berperan dalam setiap tugas pelayanan kita.
Sabtu 2Kor 5:14-21;Mzm 103;Mat 5:33-37
Orang yang telah mengalami arti perdamaian dengan Allah, seperti Paulus, akan terdorong mewartakannya kepada semua orang. Hal itu bertujuan mengundang semua orang untuk berani datang kepada Kristus, dan menimba sumber yang menyelamatkan itu dariNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar