Jumat, 18 Januari 2013

KOKI Edisi 214 (Komunikasi Umat Paroki Regina Pacis Magetan)

Renungan Harian Katolik Hari Minggu tanggal 20 Januari 2013
Yes 62:1-5; Mzm 96; 1Kor 12:4-11; Yoh 2:1-11

                Kehabisan anggur adalah isyarat atau petunjuk dari segala krisis hidup ini. Sebab tanpa anggur berarti kehabisan gairah hidup, sukacita dan kegembiraan hidup. Hidup tanpa sukacita sama saja dengan mati enggan, hidup tak mau. Maria menjadi figur gereja masa kini untuk diteladani. Maria menghapus rasa malu keluarga muda di Kana itu. Kehadirannya mendatangkan damai sejahtera bagi sesamanya. Lalu apa pesan injil hari ini untuk hidup kita?

                Pertama, Maria menjadi tanda kehadiran gereja, yang peduli, peka, tanggap terhadap krisis atau persoalan lingkungan sekitarnya. Gereja tak boleh diam ketika melihat “kondisi kurang” justru gereja adalah jawaban atas tantangan dan persoalan jamannya. Maka semakin kita beriman kepada Allah semakin kita berbelarasa terhadap sesama yang kekurangan,. Terlantar dan menderita. Kita adalah menjadi wujud nyata Allah dalam hidup.
                Kedua, lewat iman Bunda Maria, gereja tak boleh hanya berhenti pada kata-kata hampa, tapi hendaknya melahirkan tindakan kasih yang menyentuh kehidupan umat. Sehingga orang yang berdosa memperoleh pengampunan, yang kurang setia pada Allah mendapat perhatian serius untuk didampingi.
                Ketiga, melalui Bunda Maria, Gereja memberi tahu bagaimana cara menghadapi krisis. Ditengah krisis itu, Bunda Maria begitu tenang batinnya dan mengerjakan sesuatu dengan pasti. Ia datang pada Yesus, meminta solusi terbaik. Maria ingin saat menghadapi krisis kita datang pada Yesus, jawaban masalah kita. Bukan kebingungan, putus asa, menyerah dengan keadaan, tapi saat krisis ia mengajarkan agar kita menjadi tanggap dan peka terhadap sesama. Ia berbuat baik meski tahu krisis itu ada di depan mata. Ia yakin Yesus sanggup atasi perkara itu.

Renungan Harian Katolik Untuk tanggal 20-27 Januari 2013
­­­Senin, Ibr 5:1-10; Mzm 110; Mrk 2:18-22
[Pw S.Agnes, PrwMrt (M)]
Kehadiran Yesus membawa sukacita baru bagi umat. Maka baju lama, dosa perlu ditanggalkan untuk mengenakan baju baru yakni Roh Yesus yang penuh cinta kasih. Tuntutan Kristus total, RohNya harus tampak dalam hidup kita.
Selasa, Ibr 6:1-10; Mzm 111; Mrk 2:23-28
Hari sabat untuk manusia, itulah yang diperjuangkan Yesus. Manusia menjadi sasaran misi. Yesus memilih belas kasih, orang sakit disembuhkan, pada murid dibela, hukum dibuat untuk menyelamatkan manusia.
Rabu, Ibr 7:1-3, 15-17; Mzm 110; Mrk 3:1-6
Perhatian Yesus adalah memperjuangkan jiwa batin hidup manusia. Bagi Yesus, manusia jauh berharga daripada formalisme hukum yang kerap mematikan. Uluran tangan membantu sesama adalah utama.
Kamis, Ibr 7:25-8:6; Mzm 40; Mrk 3:7-12
[Pw S. Fransiskus dr Sales, UskPujG (P)]
Banyak orang masih tertarik pada Yesus karena mukjizatNya. Iman yang dangkal masih mencari berkat. Sebaliknya iman yang dalam adalah bukan mencintai berkat dan pemberianNya melainkan makin kenal dan mengasihi pemberiNya, mengimani Yesus sebagai juru selamat.
Jumat, Kis 22:3-16; Mzm 117; Mrk 16:15-18
(Pesta Bertobatnya S. Paulus)
Titik perubahan manusia adalah bertobat. Begitulah yang dialami Paulus, ia melupakan semua masa lalu, dan mengarahkan pada Tuhan. Mewartakan Injil kepada semua orang adalah bentuk pertobatan.
Sabtu, 2 Tim 1:1-8; Mzm 96; Luk 10:1-9
[Pw S. Timotius dan Titus, Usk (P)]
Rahasia Yesus adalah taat, pasrah dan setia pada Allah. Itulah yang menjadi daya dorong untuk diutus dalam pelayanan. Biarkan Tuhan membentuk hati kita seperti Yesus.
Minggu, Neh 8:3-5a,6-7,9-11; Mzm 19; 1Kor 12:12-30; Luk 1:1-4; 4:14-21
Allah mencurahkan RohNya dalam hati kita untuk membentuk diri kita menjadi pelaksana-pelaksana sabda yang menggembirakan. Kita adalah pewarta kabar gembira Allah.

Belajar dari Tokoh Kitab Suci:  HABEL
Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu. (Kejadian 4:4)
Setiap anak kecil yang sudah mengenal Alkitab dan setiap orang dewasa yang sering mengikuti kebaktian di gereja mengetahui nama dari putera Adam yang kedua ini. Ia adalah orang yang tidak bersalah pertama yang menderita, pemuda yang dalam hidupnya dihabisi oleh pukulan kecemburuan dari saudara kandungnya sendiri.
Alasan tepat mengapa Allah mengindahkan persembahan Habel tidak kita ketahui, hanya diketahui oleh mereka dan Allah. Dunia masih murni itu tidak dikacaukan oleh kegaduhan dan gangguan. Kehendak Allah pasti sangatlah jelas.
Kehendak Allah bagi kita hari ini juga cukup jelas. Kita mengetahui bahwa pelayanan yang penuh kasih adalah inti dasarnya, ketamakan dan kesombongan adalah perusaknya. Kita mengetahui
bahwa “cara kita” menyakitkan hati Allah. Kita mengetahui bahwa Allah menginginkan pengabdian kita, tidak peduli berapapun harga yang harus dibayar.
            Hari ini berikanlah yang terbaik bagi Allah: percayakan hati Anda di dalam perlindungan Allah, biarkan pikiran Anda mengenal Allah lebih dalam, biarlah keinginan Anda bergelora untuk menyenangkan Sang Pencipta Yang Mahakuasa.

” Kecemburuan      merusak      suatu hubungan yang Allah ingin kembangkan.”(Life Lessons from The Bible)


Katekese Liturgi : Spiritualitas Ekaristi
Kerinduan untuk Tinggal Bersama Kristus

            Setiap orang memiliki kerinduan akan kepenuhan hidup. Bentuk-bentuk kerinduan itu dapat bermacam-macam, misalnya : kerinduan akan kesempurnaan, kebahagiaan, kebebasan, kedamaian, ketenangan. Namun semua bentuk kerinduan akan kepenuhan hidup itu akar akhirnya adalah keterbukaan batin kita pada pengalaman akan Allah sendiri. Selama hati atau hidup kita belum berjumpa dengan Allah, kerinduan tersebut tidak akan pernah terobati.
            Dalam dirinya sendiri, manusia tidak akan pernah dapat menjumpai Allah. Sebab Allah memang di luar dan di atas segala kemampuan diri kita. Tetapi karena Allah menurut hakekatnya adalah kasih, maka Allah lebih dahulu menyapa, berbicara dan memperkenalkan diriNya bahkan mengundang kita untuk tinggal di dalam kasihNya berarti tinggal di dalam Dia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16)
Sebagai jawaban atas kasih Allah yang telah mengaruniakan PuteraNya, Yesus Kristus, kita pun mengalami kerinduan untuk membalas kasihNya dan tinggal di dalam kasihNya. Dengan demikian, kita akan mengalami kepenuhan hidup. Kenyataan ini kita alami saat mengikuti perayaan Ekaristi.
            Dengan merayakan Ekaristi, kita menantikan dengan rindu kedatangan Penyelamat kita Yesus Kristus, untuk mengambil bagian di dalam kemuliaanNya [KGK 1040]. “Setiap kali misteri ini dirayakan, terlaksanalah karya penebusan kita (LG 3) dan kita memecahkan “satu roti yang merupakan obat kebakaan, penangkal kematian, dan santapan yang membuat hidup kita hidup selama-lamanya dalam Yesus Kristus” [KGK 1405]
(Katekese Liturgi Pra-Misa Hari Minggu 2013)
  
BERITA PASTORAL
1.      Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan, antara :
AGATA  LINA  DWIJAYANTI
(Jl. A.Yani 113 Magetan, Puteri Bp. Indra Kurniawan Husada) dengan
JEFRI  JACKY  ANGGRIAWAN (Jl. Trikora 1 Kaimana, Putera Bp. Marthin Ang)
Barangsiapa mengetahui halangannya, diharap melapor ke Pastor Paroki.

2.      Petugas Liturgi hari Minggu yang akan datang (27 Januari 2013) dari Lingkungan Ratu Rosari Suci

3.      Kolekte tanggal 13 Januari 2013 :
Kolekte I  : Rp 1.355.00,00
Kolekte II : Rp 778.000,00

4.      Jadwal Misa Stasi :
-          Selasa II   : Stasi Plaosan
      Pukul : 16.00
-          Selasa III : Stasi Goranggareng
Pukul : 16.00

6 komentar:

  1. wah, lengkap banget KOKInya.
    salut deh !!!

    BalasHapus
  2. Selalu up to date nih renungannya.
    bagus deh, Tuhan memberkati yaa.

    BalasHapus
  3. KOKI nya lengkap ya, kalau di tmoat sya namanx 'Gema Paroki'. hehehe 100x

    BalasHapus
    Balasan
    1. o iyaya, memang di setiap paroki itu namanya berbeda kok :D

      Hapus