Kamis, 24 Januari 2013

KOKI (Komunikasi Umat Paroki Regina Pacis) Edisi 215

Renungan untuk tanggal 27 Januari - 3 Februari 2013

Neh 8:3-5a,6-7,9-11; Mzm 19; 1Kor 12:12-30; Luk 1:1-4; 4:14-21

            Allah mencurahkan RohNya dalam hati kita untuk membentuk diri kita menjadi pelaksana-pelaksana sabda yang menggembirakan. Kita adalah pewarta kabar gembira Allah. Injil hari ini memperlihatkan visi-misi Yesus, tujuan hidupNya yang bisa memandu kita untuk dijadikan komitmen dan setia kita.
            Pertama, dikatakan “Sesudah dicobai iblis di padang gurun”. Itu berarti hidup Yesus pun tak lepas dari ujian, masalah, cobaan, aneka tantangan. Namun Yesus penuh Roh Kudus mewartakan kabar gembira. Biarpun godaan makin hebat dalam hidup sehari-hari, sabda Allah dan kabar gembiraNya tak boleh gugur atau mati., melainkan hidup dalam batin kita.
            Kedua, difirmankan bahwa Roh Tuhan ada pada Yesus. Ini menandakan bahwa karya bukanlah karya untuk membangun kerajaan pribadi melainkan kerajaan Allah : kasih, damai, sukacita, kebaikan dan kebenaran. Karya Yesus berasal dari Roh Kudus, sering perpecahan terjadi di tubuh gereja atau paroki karena yang diwartakan bukan semangat dan karisma Allah, melainkan cita-cita pribadi dengan aneka pamrih. Semoga pewartaan Yesus hari ini membuat kita mengecek dan merefleksikan kembali karya-karya Yesus dalam pelayanan kita di gereja.
            Ketiga, warta gembira macam apa yang disampaikan Yesus : Yesus mengajar, membaca firman, berkeliling berbuat baik, menyembuhkan orang sakit, membebaskan dari dosa, peka terhadap masalah disekitarnya, membimbing orang untuk menerima Injil, perhatian dan cinta kepada orang menderita. Bagaimana dengan kita? Bersediakah seperti Yesus, membuat semuanya menjadi baik dan penuh sukacita?

­­­Senin, Ibr 9:15;24-28, Mzm 98, Mrk 3:22-30
[Pw S. Tomas Aquino, ImPujG (P)]
Kekuatan Yesus terletak pada taat setiaNya kepada Roh yang tinggal dalam diriNya. Demikian juga kita muridNya mesti taat setia pada Roh Kudus. Dosa berat kita berkhianat terhadap Roh Kudus.
Selasa, Ibr 10:1-10; Mzm 40, Mrk 3:31-35
Aku datang untuk melakukan kehendak Bapa. Keprihatinan itulah yang menandai kehidupan Yesus. Bahkan bila menuntut pengorbanan hidup, taat setia. Apakah kita setia dan taat mencari kehendak Allah?
Rabu, Ibr 10:11-18, Mzm 110, Mrk 4:1-20
Hanya dengan hari terbuka benih akan tumbuh dengan suburnya. Segala yang merintangi sabda mesti kita singkirkan. Jadikan hati, tempat sabda Allah dan Roh.
Kamis, Ibr 10:19-25; Mzm 24; Mrk 4:21-25
[Pw S. Yohanes Bosko, Im (P)]
Pengikut Yesus harus menyinarkan terang dan tidak menyembunyikannya. Kita singkirkan “gantang” yang menutupi kasih, kebaikan Allah, agar cahayaNya menyinari hidup siapa pun yang membutuhkan.
Jumat, Ibr 10:32-39; Mzm 37; Mrk 4:26-34
Kerajaan Allah berkembang atas dayanya sendiri. Kita hanya alat Allah agar menumbuhkembangkannya. Buatlah kebaikan dan kasih Allah itu bertumbuh.
Sabtu, Mal 3:1-4; Mzm 24; Luk 2:22-40
(Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah)
Sekarang Tuhan, biarkanlah hambamu berpulang. Inilah kalimat yang mengagumkan, kematian bukanlah malapetaka atau bencana melainkan saat Allah menjumpai kita, menemukan rahmat dan berkatNya. Hidup yang sebenarnya adalah berpulang padaNya dalam kerajaanNya yang abadi.
Minggu, Yer 1:4-5,17-19; Mzm 71; 1Kor 12:31-13:13; Luk 4:21-30
Sabda Tuhan perlu ditanggapi dengan iman, bukan kekaguman. Dengan iman, kita mengubah hidup yang sesuai dengan firman Allah. Sehingga sehari-hari dengan penuh kasih kita memancarkan kesabaran, sukacita dan kerendahan hati.

Belajar dari Tokoh Kitab Suci:  LAMEKH
Sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat. (Kejadian 4:24)
Lamekh hanya mendapat beberapa bagian ayat singkat di dalam Alkitab, tetapi ayat-ayat itu mengatakan banyak hal tentang perkembangan luar biasa dari dosa di zaman Adam dan Hawa. Sebagai keturunan dari Kain, Lamekh adalah bapa musisi pertama dan tukang logam pertama. Tetapi kontribusi Lamekh bagi kondisi kerohanian manusia adalah suatu kisah yang menyedihkan.
Pertama, kita mencatat Lamekh adalah seorang poligamis yang pertama, mengambil dua isteri, Ada dan Zila. Perbuatan untuk “mengembangkan” desain Allah bagi pernikahan ini akan membawa dukacita dan frustasi bagi banyak orang yang mengikuti langkah-langkahnya :Yakub, Daud, dan Salomo merupakan contoh-contoh nyata.
Kedua, Lamekh adalah seorang sombong yang tidak memperdulikan akan nilai hidup manusia. Ia mengatakan kepada isterinya bahwa ia telah membunuh seorang muda (sebenarnya, “anak” di dalam bahasa Ibrani) karena
telah menyakiti dirinya. Tanpa mempertunjukkan penyesalah, ia malah membanggakan perbuatannya dan melontarkan suatu tantangan : Jika seseorang berani menuntut balas dari pembunuhan ini, Lamekh akan menerima pembalasan tujuh puluh tujuh kali lipat! Tidak seperti Kain, yang membutuhkan perlindungan Allah dengan senang hati, Lamekh seolah-olah menertawakan kebutuhan akan setiap disiplin atau perlindungan ilahi.

            Dosa adalah seperti suatu lalang. Dosa itu dapat bertumbuh dengan cepat, bahkan di dalam kondisi-kondisi yang kurang baik. Apakah Anda sedang mengabaikan tanaman yang sedang bertunas dalam hidup Anda? Mintalah kepada Allah untu menolong Anda mencabut lalang keegoisan dan pemberontakan sebelum masalah itu tidak dapat dikendalikan.
(Life Lessons from The Bible)

Katekese Liturgi : Spiritualitas  Ekaristi
Panggilan untuk Tinggal Dalam Kristus
            Seorang anak merasa aman ketika berada dekat dan dalam pelukan orang tuanya tanpa khawatir. Mereka bertah berlama-lama dalam pangkuannya dan tidak mau berpisah dari orang tuanya karena percaya bahwa mereka sangat dikasihi sehingga mereka merasa aman dan nyaman tinggal dalam kasihnya.
            Demikian pulalah hendaknya antara kita dengan Bapa. “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasihNya. Semuanya itu Kukatakann kepadamu, supaya cita-citaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh 15:9-11). Inilah panggilan untuk tinggal dalam kasihNya.
            Yesus memberitahu, cara tinggal di dalam kasihNya adalah dengan menuruti perintahnya.
“Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal dalam kasihKu. Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 15;10a.12).
Jadi, untuk saling mengasihi, kita harus merasa dikasihi Tuhan dan selalu menimba energi kasihNya melalui Ekaristi. Sebab, Ekaristi adalah Sakramen Cinta Kasih, “karunia pemberian diri Yesus Kristus, yang mengungkapkan kepada kita kasih Allah yang tak terbatas kepada setiap orang, laki-laki dan perermpuan” (Lih. Paus Benediktus XVI, Sacramentum Caritaris, 1). Oleh karena itu, panggilan tinggal dalam kasih Kristus, berarti panggilan untuk semakin mencintai Ekaristi dan bertekun merayakannya supaya kita mendapatkan daya dan kekuatan untuk mengasihi satu sama lain.
(Katekese Liturgi Pra-Misa Hari Minggu 2013)

MENGENAL KITAB  AYUB
                        PENULIS : Tidak diketahui siapa penulis kitab ini. Dalam buku itu sendiri tidak ada keterangan apa pun mengenai penulisnya. Meskipun begitu, buku itu mengisahkan peristiwa yang bersejarah dan kita boleh merasa yakin bahwa itu juga firman Allah.
            JUDUL : Nama “Ayub” berarti “orang yang dianiaya” dalam bahasa Ibrani. Dalam bahasa Arab nama itu berarti “menyesal”. Judul buku ini diambil dari nama tokoh utamanya --Ayub
TEMPAT: Ayub adalah kitab pertama dari lima kitab Puisi, dan kitab ke-18 dari Perjanjian Lama.
            TOKOH-TOKOH UTAMA : Ayub, keluarganya, para sahabatnya (Elifas, Bildad, Zofar, Elihu)
            GARIS BESAR :
-          Musibah yang dialami Ayub (Ay. 1, 2)
-          Para sahabat Ayub (Ay. 3-37)
-          Percakapan Ayub dengan Allah (Ay. 38-42)
-          Ayub diselamatkan (Ay. 42)

   BERITA PASTORAL
1.      Bagi calon Babtis | Karekumen Dewasa agar mendaftarkan diri ke Sekretariat Paroki; sebab pelajaran baru dimulai

2.      Bagi calon penerima Komuni I diharap mendaftarkan diri kepada Pembina BIAK. Usia 10 tahun atau kelas IV SD

3.      Babtisan Bayi diadakan setiap hari minggu ke-3 dalam bulan. Bila ada :
A.      Orang tuanya supaya melapor ke Pastor terlebih dahulu jauh sebelumnya, karena orangtuanya perlu pelajaran pembelakan terlebih dahulu
B.     Mengisi Formulir Babrisan yang diketahui Ketua Lingkungan.

4.      Kolekte tanggal 20 Januari 2013 :
Kolekte I  : Rp 1.279.000,00
Kolekte II : Rp 535.500,00

5.      Jadwal Misa Stasi :
-          Selasa II   : Stasi Plaosan
      Pukul : 16.00
-          Selasa III : Stasi Goranggareng
Pukul : 16.00

4 komentar:

  1. Tuhkan, renungannya top banget deh gan !!
    Selalu update koki terus nih, salut deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, terima kasih.
      Puji Tuhan selalu lancar dalam pembuatannya..

      Hapus
  2. Lumayan buat referensi anggota yang nonis nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya, dimanfaatkan secara maksimal ya gan..!

      Hapus