Kamis, 10 Januari 2013

Renungan Harian Katolik 13-20 Januari 2013

Minggu 13 Januari 2013
Yes 40:1-5,9-11; Tit 2:11-14; Luk 3:15-16.21-22
(PESTA PEMBABTISAN TUHAN)

  Pembabtisan adalah pintu pembuka untuk menemukan rahmat Allah yang menyelamatkan dan membawa konsekuensi positif bagi untuk hidup di dunia maupun setelah kematian. Apa makna dan pesan Sakramen babtis untuk hidup kita?


  Pertama, dibabtis berarti dilahirkan kembali dalam Allah. Kita dimasukkan dalam lingkaran ilahi untuk ambil bagian secara aktif dalam hidup menggereja. Ikut terlibat penuh dalam pelayanan dan kasih pastoral dalam kegiatan umat Allah.
  Kedua, Sakramen babtis membuat hidup kita tegas, tak tawar menawar terhadap dosa atau godaan setan, sebab kita masuk dalam persekutuan dengan Allah. Hidup saleh, doa, taat pada Perintah Allah, suci hatinya, tekun baca firman Allah dan suka menolong sesamanya menjadi ritme hidup orang dibabtis.
  Ketiga, Sakramen babtis menjadikan kita putera-puteri Allah sehingga semangat dan karakter Allah seperti merawat, mengasihi, menolong, melayani, rendah hati, setia, mengampuni, sabar, dan dimana saja berbuat kebaikan menjadi agenda sepanjang hidupnya.
  Keempat, dibabtis berarti menghantar orang masuk hidup abadi karena mereka yang dibabtis bersatu dengan kematian dan kehidupan Yesus. Kita diundang untuk hidup seperti Yesus (Kol 2:6) dan hidup dalam terang (1Yoh 1:6), ia berani memanggul salib kehidupan serta berani menderita sengsara untuk menyelamatkan dunia.
   Kelima, dibabtis berarti roh kudus tinggal dan bersama kita serta menjadikan kita, saksi kristus di mana pun dan kapan pun kita berada. Kita menjadi pembawa kasih dan dalam, menghadirkan Kristus yang berkeliling berbuat baik bagi sesama yang menderita dan miskin.

Renungan untuk tanggal 14-20 Januari 2013

­­­Senin, Ibr 1:1-6, Mzm 97, Mrk 1:14-20
Yesus mulai hidup di tengah masyarakat dan mewartakan kabar gembira. Kita diajak mengikutiNya agar kita tinggal bersamaNya untuk dibentuk olehNya.
Selasa, Ibr 2:5-12; Mzm 8; Mrk 1:21b-28
Yesus mengajar dengan penuh wibawa. Ada daya ilahi yang keluar dari Dia. KewibawaanNya bukan karena ia  berkuasa membuat mukjizat melainkan karena ia bersatu dan berhubungan erat dengan BapaNya.
Rabu, Ibr 2:14-18, Mzm 105; Mrk 1:29-39
Banyak orang datang mencari mukjizat bukan mencintai Yesus. Justru Yesus ingin mencari orang miskin, terlantar, menderita agar mereka memperoleh kabar gembira dan memperoleh hidup kekal.
Kamis, Ibr 3:7-14; Mzm 95; Mek 1:40-45
[ Pw. S. Antonius, Abas(P) ]
Tanda ajaib dan segala berkat yang dibuat Yesus bukan tujuan utamanya melainkan mengasihi dan makin mengenal Yesus, itulah yang paling utama.
Jumat, Ibr 4:1-5.11; Mzm 78; Mrk 2:1-12
Dosa membuat kita lumpuh. Tapi Yesus memberi harapan, syaratnya kita harus percaya dan membuka diri padaNya untuk setia dan mengimaninya.
Sabtu, Ibr 4:12-16; Mzm 19; Mrk 2:13-17
Yesus memilih murid-muridNya dari antara orang biasa bahkan pemungut cukai. Akan tetapi Dia juga punya rencana indah. Yang penting tekad dan keterbukaan mau diproses oleh Tuhan menjadi muridNya.
Minggu, Yes 62:1-5; Mzm 96; 1Kor 12:4-11; Yoh 2:1-11
Kehabisan anggur, symbol dari segala krisis. Karena itu berarti kehabisan gairah hidup, sukacita dan kegembiraan untuk bekerja bersama Allah. Untuk itu Maria symbol Bunda Gereja memberi jalan menghadapi krisis. Ditengah krisis itu, ia tenang batinnya dan mengerjakan sesuatu yang pasti. Ia datang pada Yesus, meminta solusi terbaik. Maria menjadi tanggap dan peka terhadap sesama di tengah krisis. Ia teladan kesetiaan untuk kita ikuti bila kita dirundung krisis.

8 komentar:

  1. Renungannya membuat hati setiap umat menjadi sejuk. Berkah dalem ^^

    BalasHapus
  2. Mengimani injil itu perlu, semoga kita selalu dalam limpahan Tuhan.

    Kunjungi balik yaa !!

    BalasHapus
  3. wah, blognya aktif terus nih :D

    KUnjungi back yaa ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus terus aktif supaya orang lain juga merasakan manfaatnya :D

      Hapus
  4. Renungannya bagus, kaya pendeta beneran lo..
    hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, kan bekerja sama dengan pendeta untuk membuat renungan ini :D

      Hapus