Jumat, 15 Maret 2013

Renungan Harian Katolik 10-17 Maret 2013

Minggu Prapaskah IV
Yos 5:9a; Mzm 34; 2Kor 5:17-21; Luk 15:1,3,11-32
            Pintu kehidupan yang lebih baik dan benar adalah bertobat. Sebab pertobatan menjadi titik awal yang baik untuk bangkit dari keterpurukan. Orang bertobat dia sadar akan kasih Allah dan ia bertekad kembali pada Allah untuk memulai hidup dalam Roh. Nah bagaimana kita bertobat?


            Pertama, menyadari bahwa akibat dosa yang sangat mengerikan. Bila kita simak kisah anak yang hilang itu maka akan kita jumpai bahwa dosa selalu memusat pada nafsu kepentingan pribadi. Berfoya-foya, jauh dari Allah, hidup dalam kelaparan dan kemelaratan rohani, menganggap diri benar, bahkan karena dosa itu mengakibatkan si sulung iri, marah dan benci tidak mau ikut dalam kegembiraan pesta.
            Kedua, bertobat itu berarti berbalik atau pulang kepada Allah. Ketika si bungsu sadar akan keadaannya, dia menyesal dan mau pulang ke rumah bapanya. Jadi langkah tonbat itu sadar akan kasih Allah dan bahaya dosa, menyesal dan stop dosa, berbalik pada Allah, bertekad berdamai dengan Allah, mau membaharui diri untuk meninggalkan dosa, dan makin setia padaNya. Menjaga diri dalam doa, membaca firman Allah, ikut dalam kegiatan Gereja, memaafkan dan konsisten dalam berbuat baik.
            Ketiga, bertobat itu karena kasih karunia Allah. Lihat apa yang dilakukan Bapanya, Dia selalu meninggu anaknya kembali, bertobat,. Ketika dari jauh anak itu kembali, Bapaknya lari, mendahului menjemput merangkul, mencintai dan menciumnya. Memang anak itu berkata menyesal namun belum selesai bicara, bapanya sudah menyela dan merangkul dan mengampuni maah diberi cincin, jubah dan sukacita karena anaknya bertobat dan pulang kembali.

­­­Senin, Yes 65:17-21; Mzm 46; Yoh 4:43-54
Bagaimana meraih mujizat Allah, berkah dan rahmatNya? Dengan kerja keras datang pada Tuhan dan iman yang berserah pada Tuhan serta doa yang tekun menghasilkan kesembuhan atau mujizat Allah.
Selasa, Yeh 47:1-9; Mzm 46; Yoh 5:1-3a,5-16
Bagaimana memperoleh kesembuhan? Mengalami rasa sakit, ketakutan, kekuatiran, lalu diproses oleh Allah agar manusia belajar percaya, bergaul kembali denganNya dan tekad untuk jangan berbuat dosa lagi.
Rabu, Yes 49:8-15; Mzm 145; Yoh 5:17-30
Tuhan datang ke dunia untuk melaksanakan pekerjaan Bapa: menyelamatkan dan memberi hidup. Tugas kita pun meneruskan pekerjaan Tuhan, Untuk itu bekerjalah dengan iman yang teguh, seperti Tuhan Yesus.
Kamis, Kel 32:7-14; Mzm 106; Yoh 5:31-47
Bagaimana bersaksi tentang Tuhan? Dengan bersukacita dan bersemangat saat melaksanakan karya Tuhan. Lalu tekun dan setia menjalani karya itu, dan kesaksian itu hanya untuk kemuliaan Tuhan dan membuat orang lain mengalami kasih dan damai Allah.
Jumat, Keb 2:1z,12-22; Mzm 34; Yoh 7:1-2,10,25-30
Bagaimana menyadari kehadiran Yesus di tengah kita? Dengan cara meninggalkan cara hidup manusia lama dan belajar hidup sebagai manusia baru. Sadar bahwa kita wakil kehadiran Tuhan, perwujudkan kasih Allah di tengah hidup sehari-hari.
Sabtu, Yer 11:18-20; Mzm 7; Yoh 7:40-53
Ancaman, penangkapan yang Yesus alami tak membuat Dia takut. Justru di sanalah Yesus memberi kesaksian dan menyatakan kebenaran hidup.
Minggu, Yes 43:16-21; Mzm 126; Flp 3:8-14;
Yoh 8:1-11
Yesus tahu bahwa perempuan itu bersalah, berdosa, namun yang hebat adalah Yesus bukannya menghukum melainkan malah mengampuni dan memberi kesempatan untuk hidup lebih baik. Beranikah kita menyadari dosa dan bertobat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar