Sabtu, 12 Mei 2018

ITS Bimbing Lima PT Jatim Rampungkan SPMI

Setelah bertahun-tahun mengantongi akreditasi A secara institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali diamanahi oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI guna mengasuh lima perguruan tinggi (PT) yang berlokasi di Jawa Timur.


Pembimbingan yang bertujuan untuk merampungkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ini, diwujudkan dalam Lokakarya Penyusunan SPMI PT yang berlangsung selama dua hari di Hotel Santika Premiere Surabaya, mulai Jumat (11/5).

Lima universitas di bawah asuhan ITS tersebut ialah Universitas Darul Ulum Jombang, STT STIKMA Internasional, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), STKIP PGRI Situbondo, dan Universitas Ibrahimy. Pembimbingan ini sudah dimulai sejak dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman dari kelima PT tersebut bersama Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD, bulan April lalu.

Kegiatan pembimbingan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah program studi yang mendapatkan layanan mutu pendidikan tinggi. Selain itu, juga ditujukan untuk mendorong proses peningkatan mutu PT tersebut agar mencapai tingkat akreditasi yang unggul.

Joni mengatakan, bagi perguruan tinggi yang ada, khususnya swasta, sistem penjaminan mutu ini amatlah penting. Masyarakat saat ini mulai concern pada mutu pendidikan, tak lagi hanya semata perihal gelar. “Mana ada orang yang menginginkan bersekolah di perguruan tinggi yang tidak terjamin mutu pendidikkannya. Oleh karena itu melalui program ini, ITS bersama-sama Kemenristekdikti memfasilitasi universitas-universitas di Jatim untuk meningkatkan mutu pendidikkannnya,” terang Joni.

Tak hanya itu, imbuhnya, keluaran dari adanya pembimbingan ini pun diharapkan mampu membantu terbentuknya budaya mutu. Yang dimaksud budaya mutu ialah pola pikir, sikap, dan perilaku berdasarkan standar Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti). “Karena tercipta dan tumbuhnya budaya mutu merupakan landasan utama tercapainya kemampuan mendapat akreditasi unggul,” ujar guru besar Teknik Lingkungan ini.

Selanjutnya, menurut Joni, kelima PT asuhan dari ITS ini diharapkan bisa melembagakan dan memfungsikan sistem penjaminan mutu di PT tersebut. Ke depannya, secara berkelanjutan juga akan ditularkan ke PT lain yang masih membutuhkan pendampingan. “ITS menjadi layaknya ibu yang mengasuh dan mendampingi anaknya untuk dapat berkembang menjadi lebih baik lagi, utamanya mutu dari PT tersebut,” tutur Joni.

Ke depannya, masih ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan ITS bersama lima PT asuhannya. Pada bulan Juli minggu kedua, akan dilaksanakan program magang selama tiga hari yang wajib dilaksanakan oleh lima PT tersebut.

“Di sini, tim dari masing-masing PT akan terjun di ITS guna melihat daftar standar-standar secara institusi, fakultas, maupun di departemen guna melihat proses Kegiatan Belajar Mengajar yang diterapkan ITS,” jelas Prof Dr Ir Aulia Siti Aisjah MT, Kepala Kantor Penjaminan Mutu ITS.

Dijelaskan pula oleh Aulia, bahwasannya terdapat fasilitator yang disediakan oleh ITS yang bertugas untuk melakukan pendampingan secara langsung kepada lima PT terkait. Di samping itu, para fasilitator memiliki misi untuk mengunjungi PT yang menjadi tanggung jawabnya pada bulan Agustus nanti.

“Fasilitator ITS akan menagih janji kepada pimpinan PT setempat terkait hasil implementasi dari percobaan untuk mencanangkan beberapa program peningkatan mutu,” lanjut Prof Aulia yang juga menjadi Ketua Pelaksana Acara.

Setelah itu, pada bulan September akan diadakan audit mutu internal berupa Perencanaan Mutu,Pelaksanaan Mutu, Evaluasi Mutu, Pengendalian Mutu, Peningkatan Mutu (PPEPP). “PPEPP ini berfungsi untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dicanangkan,” tutur profesor perempuan pertama bidang Teknik Fisika  di Indonesia.

Selanjutnya, pada bulan Oktober akan dilakukan presentasi oleh tim dari lima PT asuhan ITS. Aulia menjelaskan, pada presentasi tersebut akan dipaparkan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan pada PT masing-masing.

Sehingga, akhir dari proses pengasuhan ini adalah kegiatan evaluasi pada bulan November yang bertujuan untuk mengevaluasi semua rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan. “Namun masih akan dilakukan pembimbingan selama sebulan, jika masih ada perbaikan yang masih harus dilakukan oleh lima PT asuhan,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar