Minggu, 27 Mei 2018

Robot River dan IRIS ITS Juarai KRI 2018 Regional IV

Tim robot Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil meraih juara untuk divisi Kontes Robot ABU-Robocon Indonesia (KRAI) dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda dalam final Regional IV Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 di Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang berakhir Kamis (3/5) malam.


Setelah menjalani running test pada hari Rabu (2/5), di hari pertandingan kemarin ITS menjadi tim yang patut diperhitungkan kekuatannya oleh tim-tim lainnya. Tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, kategori dalam KRI 2018 tetap sama. Begitu juga dengan tema dalam divisi KRAI yang mengikuti tema ABU Asia-Pasific Robot Contest 2018 yang akan diselenggarakan di Vietnam, setelah gelaran jawara KRI Nasional terpilih.

Dari divisi KRAI, diwakili tim River, ITS juga berhasil menjadi juara pertama. Tepat sesuai dengan target yang tim River tentukan sebelumnya, River berhasil mencapai Rong Bay (tugas komplit sesuai tema, red) dalam waktu hanya 39 detik saat final. Bahkan saat perdelapan final melawan tim Dewa Ruci dari Politeknik Negeri Perkapalan Surabaya (PPNS) berhasil mencatatkan waktu 36 detik.

Sesuai dengan strategi yang telah dirancang, Tim River pasang mode cepat di hari pertandingan. Saat running test di hari sebelumnya, tim River pun mampu meraih Rong Bay dalam waktu 42 detik, meskipun dipasang dengan mode lambat.

Di babak final ini, River melawan peraih waktu terbaik selama running test yaitu tim IRTONAS'64 dari Universitas Jember. Di babak final ini, kedua tim sama kuatnya. Namun, di waktu 39 detik tim robot River ITS berhasil meraih Rong Bay.

Edo Kesuma Putra, ketua Tim River ITS mengatakan, hampir satu tahun River melakukan riset terhadap robot yang mereka gunakan. Hingga hari H pertandingan, perubahan-perubahan terus dilakukan. “Kondisi robot harus bagus sebelum bertanding,” ungkapnya.

River juga mengamati cara bermain musuh untuk mengambil strategi. “Semua permainan kami rekam. Apakah kami harus memasang mode terbaik kami, ataukah standar saja dalam menghadapi musuh tersebut,” sambung Edo. Pertandingan KRAI yang merupakan divisi utama dalam KRI ini begitu seru.

Sementara Tim robosoccer ITS, IRIS, juga terlihat begitu tangguh. IRIS berhasil menjadi jawara divisi KRSBI Beroda setelah mengalahkan Universitas Brawijaya (UB) dengan skor 2-1 di babak final.

Muhammad Azhar Ismail, Ketua Tim IRIS ITS mengatakan, hasil yang mereka peroleh selaras dengan perjuangan yang telah dilakukan. Selama hampir enam bulan, mereka menggarap robot beroda ini. "Di hari pertandingan, kami memperbanyak doa juga," ungkapnya ditemui usai final.

Robot tari milik ITS juga mampu menguasai panggung dengan baik. Alunan musik tari Remo pun perlahan berbunyi. Seolah paham bila sudah saatnya menari, dua robot VI-Rose milik ITS ini pun mulai menggerakkan kedua tangannya. Bergerak senada, kedua robot perempuan ini menarikan Remo dengan lemah gemulai.

Pembina robot seni ITS, M Hilman Fatoni ST MT mengatakan, hingga running test ketiga, robot milik ITS masih memiliki sedikit kendala. Namun, di penampilan pertama VI-Rose tampil sempurna tanpa ada retry. “Jika robot jatuh, maka peserta menyentuh robot untuk membenarkan, itu yang dikatakan retry,” jelasnya. Retry bisa mengurangi nilai. Setelah tiga kali penampilan, VI-Rose ITS akhirnya berhasil meraih peringkat keempat.

Dari keseluruhan divisi, seluruh tim yang ITS kirim berhasil mendapat penghargaan dan sebagian melenggang ke KRI Nasional pada Juni nanti. Selain mendapat juara pertama, IRIS dan River juga mendapat penghargaan sebagai tim dengan desain terbaik. Untuk KRSBI Humanoid, Ichiro, hanya mampu meraih juara harapan. Sedangkan robot pemadam api milik ITS, Abinara-I, meski tak meraih juara namun dinobatkan sebagai robot dengan desain terbaik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar