Jumat, 31 Mei 2013

Renungan Harian Katolik 2 Juni - 9 Juni 2013

Kej 14:18-20;Mzm 110; 1kor 11:23-26;Luk 9:11b-17.
                Siapa makan tubuhKu dan minum DarahKu, tinggal dalam dalam Aku dan Aku dalam Dia. Dengan rajin menerima Tubuh dan Darah Kristus setiap hari maka  membuat Allah bekerja banyak dalam diri kita. Kita menjadi pembawa Kristus dalam hidup sehari-hari. Apa buah-buah komuni bagi hidup kita?
                Pertama, Buah komuni adalah persatuan erat kita dengan Yesus Kristus. Sebuah kerinduan dan tindakan menyenangkan Allah yakni Allah tinggal dalam hati kita. Maka persatuan kita dengan Allah membuat kita menjadi saluran berkat dan alat yang hidup bagi kemuliaan dan kebaikan Allah.


                Kedua, persatuan dengan Kristus dalam komuni kudus juga memajukan kita untuk mengasihi dan menjaga iman sesama sebagai Gereja. Maka penerimaan komuni bukanlah bersifat individualistis melainkan menyangkut tubuh/anggota yang lain. Ketika kita menerima komuni suci, kita berperan aktif serperti Kristus berkorban, menderita demi kasih pada sesama yang membutuhkan. Seperti Kristus memberikan dirinya untuk GerejaNya demikian pula kita dengan menerima Kristus dalam Sakramen itu, kita menjadi tanda kebaikan, kasih dan pengampunan untuk sesama.
                Ketiga, Dengan menerima komuni suci itu, berarti tubuh, hati, pikiran dan roh kita dalam keadaan ber-rahmat, suci, tak bernona. Maka komuni suci juga menjadi daya juang kita untuk sembuh dari penyakit dosa dan bertambah kemampuan kita untuk mentaati perintah Allah sehingga kehidupan kita menyenangkan bagi Tuhan. Denga menyambut komuni suci, ditambah penyesalan yang dalam, memampukan kita menerima daya penebusan dan keselamtan dari Allah. Komuni suci berakibat kita maju kasih dan persahabatan dengan Allah dan sesama, plus jauh dari dosa dan memperoleh pengampunan dan keselamatan hidup kita.

Senin, Tb 1:3;2:1-8;Mzm 112; Mrk 12:1-12
Cinta menuntut pengorbanan. Orang yang penuh cinta percaya bahwa Allah bekerja dalam dirinya. Dengan percaya pada Penyelenggaraan Ilahi, kita dimampukan untuk berani melakukan apa pun meski harus mempertaruhkan nyawa kita.
Selasa, Tb 2:9-14;Mzm 112; Mrk 12:13-17
Ujian kesetiaan justru pada saat timbul kemalangan dan derita. Dengan tetap takut pada Tuhan dan taat pada perintahNya, kita siap menghadapi banyak risiko
Rabu, Tb 3:1-11a,16-17a;Mzm 25; Mrk 12:18-27
Waktu sakit, biasanya kita tak mudah untuk berdoa. Di sinilah iman yang setia perlu kita miliki. Kita tak terpengaruh cuaca enak atau tidak, sakit atau sehat, untung atau malang. Kita setia berdoa saat lemah.
Kamis,Tb 6:10-11;7:1,9-17;8:4-9a;Mzm 128;Mrk 12:28-34
Cinta kasih adalah perintah Utama. Maka tak mungkin mencintai Allah, tanpa menaruh cinta pada sesama. Kedua cintu itu utuh, satu paket untuk mengabdi.
Jumat Yeh 34:11-16;Mzm 23; Rm 5:5-11;
Luk 15:3-7
Kurang cinta membuat kita merana, kesepian, tak ada tanggungjawab. Untuk itu setiap hari kita mesti mengisi hati, pikiran dengan cinta dari Allah. Punyailah hati seperti hatiNya: bekerja dengan cinta.
Sabtu Tb 12:1,5-15,20 Mzm Tb 13; Mrk 12:38-44
Pelayanan yang ikhlas mengajak kita  untuk berkorban. Berikanlah semampu kita dengan cinta dan kerelaan. Bila ada doa, doakanlah, bila ada rejeki, manfaat untuk berbagi, bila ada kekuatan bantu yang lemah. Bila ada hati yang baik, buat semuanya jadi baik
Minggu  1 Raj 17:17-24;Mzm 30; Gal 1:11-19; Luk 7:11-17 Yesus berbelaskasih dan menghibur jangan menangis. Itulah yang mestinya harus kita lakukan sebagai murid Kristus. Setelah menyantap komuni suci, hati digerakkan oleh belaskasih seperti Yesus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar