Selasa, 09 April 2013

Katekese Liturgi : Spiritualitas Ekaristi, "Misteri Kasih untuk Tinggal Dalam Kristus"


            Di atas segalanya, Komuni Kudus merupakan bukti cinta kasih Allah. Baiknya kita memeriksa diri sendiri, akan apakah yang ada di pikiran kita pda saat kita melihat hosti yang diangkat oleh imam, saat ia, in persona Christi, mengucapkan perkataan konsekrasi, “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu..” (Luk 22:19; 1Kor 11:24). Sesungguhnya, tak ada kata yang mampu melukiskan, betapa dalamnya misteri cinta kasih Allah yang tiada terbatas ini. Kristus uang adalah Allah, telah mengosongkan diriNya dengan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi manusia. Dalam keadaanNya sebagai manusia, Ia merendahkan diriNya, sampai wafat di kayu salib (Flp 2:7-8)

Ia membuktikan kasihNya yang terbesar, dengan menyerahkan nyawaNya bagi kita, sahabat-sahabatNya (Yoh 15:13). Kini setelah kebangkitan-Nya, ia masih terus merendahkan diriNya, sampai mau hadir di dalam sepotong roti, agar setiap orang yang tegabung di dalam GerejaNyam, bahkan seorang anak kecil sekalipun, dapat menyambutNya, tanpa perlu merasa takut.
             Selain kasih dan kerendahan hati, Komuni Kudus mengajarkan kepada kita makna pengorbanan. Dengan melihat teladan pemberian diri Kristus kepada kita, maka kita juga didorong untuk memberikan diri kita kepada orang lain, terutama mereka yang kecil, sakit dan miskin. Kita pun dipanggil untuk mengasihi dan mengampuni sesama kita, karena Kristus lebih dulu mengasihi dan mengampuni kita. Korban Kristus menjadi saksi yang nyata bahwa pengampunan adalah sesuatu yang tidak mustahil dilakukan. Jika kita mau berkorban untuk mengampuni sesama, kita akan dapat memperoleh buahnya, yaitu kasih yang memulihkan dan mempersatukan. Itulah sebabnya keluarga Kristiani, termasuk di dalamnya pasangan suami istri, perlu menimba kekuatan dari Ekaristi, sebab kesatuan antara mereka dengan Kristus dalam Komuni Kudus akan memampukan mereka untuk terus saling mengasihi dan mengampuni, sehingga kesatuan kasih mereka selalu dikuatkan.

Sumber :
Katekese Liturgi Pra-Misa Minggu 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar