Selasa, 03 Januari 2012

Kisah Orang Suci

  Alkisah, ada seorang yang suci yang begitu tekun beribadah setiap hari. Pada suatu saat dia bertanya kepada Tuhan-nya : “Ya Tuhan, aku ingin tahu, apakah ada seorang yang lebih alim dalam beragama daripada aku?”

 Tuhan menjawab : “Ya ada. Dia adalah si Fulan.”

 Karena penasaran, orang suci itu lalu pergi untuk mengamati kehidupan si Fulan yang bagi Tuhan lebih alim daripada dirinya.


 Betapa kagetnya orang suci itu ketika tahu bahwa si Fulan itu adalah seorang bapak tua yang harus menghidupi isterinya dan tiga orang anaknya yang masih kecil sebagai seorang kuli. Dan yang lebih mengejutkan lagi, bapak tua itu hanya bersembahyang kepada Tuhan-nya hanya beberapa waktu saja. Berbeda jauh dengan dirinya yang terus-menerus beribadah.

 Karena heran, orang suci itu lalu bertanya kepada Tuhan : “Bagaimana bisa orang seperti itu lebih alim daripada aku? Apa alasannya?” Tuhan lalu menjawab : “Untuk tahu jawabannya, sekarang kuperintahkan kepadamu untuk mengambil mangkok. Isilah mangkok itu dengan susu sampai penuh. Letakkan di kepalamu, dan kemudian berjalanlah menuju kota . Selama perjalanan itu, kamu tidak boleh menumpahkan setetes pun air susu di mangkok itu. Dan selama perjalanan itu pula, engkau harus terus-menerus berzikir padaku. Kita lihat apakah kamu akan berhasil atau tidak.”

 Orang suci itupun menjalankan perintah Tuhan-nya. Dan apa yang terjadi kemudian? Tak sesaat pun dia sempat berzikir kepada Tuhan karena terlalu bingung menjaga agar susu dalam mangkok itu tak tumpah.

 Tuhan lalu menjawab : ”Lihatlah engkau. Hanya karena sibuk menjaga agar susu dalam mangkok tak tumpah saja, engkau lupa tak pernah sekalipun menyebut namaKu. Tidakkah menjaga agar anak dan isterinya tak kelaparan setiap hari sepanjang hidupnya itu lebih berat daripada menjaga agar susu dalam mangkok tak tumpah? Tapi, lihatlah dia, meski berat, dia masih tetap sempat bersembahyang kepadaKu.”

 Oleh : Rm Michael Agung Christiputra O.Carm
Edited by : www.faktakita.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar