Kamis, 19 Januari 2012

JANGAN Selalu Menoleh ke Belakang..

Matahari terus bergerak ke barat. Tampak Andre yang sedang sarapan pagi dengan papanya . Dan mamanya yang sibuk untuk menyiapakan sarapan pagi Andre. ”Bagaimana? sudah siap?”tanya papa  Andre. “Siap pa, tapi aku deg degan juga,”sahut Andre terus terang. Melihat Andre yang agak cemas, mama Andre mendekat. “Tenang saja, kalau pertandingan sudah mulai,pasti kau lupa pada perasan gugupmu.” kata mamanya. ”Ya ma tapi,tiga tahun berturut turut ini aku selalu kalah, selalu Roger yang mendapat juara pertama dalam lomba lari ini”keluh Andre. “ Papa tahu kamu pasti akan bisa dre”. Sahut papanya dengan memberi semangat.


          Setelah selesai sarapan , Andre pamit pergi kesekolah. “Dre, jangan lupa tutup pintunya ya!,nanti papa dan mama akan datang ke sekolahmu untuk melihat pertandingamu”! Kata papa. Andre terpaksa mundur beberapa langkah dan menutup pintu rumah. Itu memang kebiasaan buruk Andre, selalu lupa menutup pintu rumah.

          Di lapangan, Pak Bram guru olahraga Andre sudah menunggu. Andre melirik Roger yang bertubuh tinggi dengan tungkai yang panjang, yang sedang melakukan pemanasan beserta peserta lain. Peserta  lomba lari 100m kali ini cukup banyak. Tetapi hanyalah Roger satu satunya saingan berat Andre. “Tenang saja, kamukan giat berlatih bapak yakin kamu bisa menang” kata pak Bram. Semoga saja begitu pikir Andre. Sementara itu penonton mulai berdatangan. Kebanyakan anak anak sekolah yang ingin menonton temannya bertanding. Kedua orang tua Andre pun tiba di sekolah andre. Pertandingan hari itu akan menentukan sekolah siapa yang akan di kirim ke tingkat propinsi.

          Akhirnya pertandingan itu pun di mulai. Sesaat jantung Andre berdetak kencang. Ia menarik nafas panjang dan berusaha menenangkan diri . “Aku pasti bisa, aku pasti bisa”. Katanya dalam hati. Peluit ditiup. Andre  berlutut bersama peserta yang lain. Beberapa detik kemudian, semua peserta sudah berlari cepat. Kekutan Andre dan Roger terlihat seimbang jarak mereka begitu dekat. Andre menarik nafas dalam. Lalu mengerahkan semua tenaganya dan melesat melewati Roger. Penonton pun menunggu dengan tegang.

          Garis finish sudah tampak didepan mata Andre. Andre tersenyum. Ia mulai berfikir, “dimana Roger?”. Andre penasaran dan menoleh kebelakang.  Saat itulah Roger melesat melewatinya. Kini Roger memimpin di depan. Andre mulai panik. Andre berusaha mengerahkan tenaga dan lebih berkonsentrasi. Tetapi baru  saja Andre mengerahkan tenaga, penonton sudah bersorak dengan gembira. Roger sudah nencapai garis finish . Andre menyusul hanya tiga detik kemudian. Andre menjatuhkan diri di pinggir lapangan. Air mata menetes di sudut matanya.

Tak lama kemudian papanya datang mendekati Andre untuk memberikan air minum kepada Andre. “Papa kira tadi kau akan memenangkan pertandingan”. kata papa. ”Aku yang salah, pa. Aku tidak bisa menahan keinginanku untuk menoleh kebelakang. akibatnya jadi agak lambat,aku menyesal pa” sahut andre. Makanya “jangan selalu menoleh kebelakang. Tutup pintu di belakangmu apabila keluar rumah” kata papa. “Ah papa ! Apa hubunyaganya menutup pintu dengan pertandingan ini?”keluh Andre.” Maksud papa jangan selalu melihat kegagalan dimasa lalu , supaya tak menggagu tindakan apa yang kamu lakukan selanjutnya”. Kata papanya .

Andre membenarkan kata kata papanya. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menutup pintu kegagalan di belakangnya agar bisa melangkah ke depan  dengan tenang.


UNSUR UNSUR INTRINSIK

Judul                              : Jangan selalu menoleh kebelakang
Tokoh                             : 1. Andre
            2. Roger
            3. Papa Andre
                                         4. Mama Andre
                                         5. Pak Bram
Watak                            : 1. Andre                       : Ambisius,semangat
                                         2. Roger                       : Giat,semangat
                                         3. Papa Andre             : Penyemangat,baik
                                         4. Mama Andre : Penyemangat,baik
                                         5. Pak Bram                : Penyemangat
Latar tempat                 : Rumah Andre,lapangan sekolah 
Latar waktu                  : Pagi hari
Latar suasana                : Sedih
Alur                                : Maju
Sudut pandang             : Orang ketiga
Amanat                         : 
Jangan selalu melihat kegagalan dimasa lalu agar tidak menggangu langkah
yang akan dilakukan selanjutnya

Karya : Peny Puspayanti
X2 / 28
Animated by : www.faktakita.com

2 komentar:

  1. Mantap Bro...
    Ditunggu Komentarnya di blog ane http://blogandroidx86.blogspot.com

    BalasHapus
  2. terima kasih bro..
    Keep blogging ^^

    BalasHapus